Jumat, 09 Oktober 2009

Realita Kehidupan Sosial Indonesia

Bhineka Tunggal Ika yang berarti berbeda-beda tetap satu juga. Ini adalah gambaran universal kehidupan di Indonesia yang memiliki banyak suku bangsa dan melahirkan perbedaan kepercayaan dan kebudayaan. Mesti ditengai dengan asal usul yang berbeda tapi masyarakat tetap memgang prinsip persatuan dan tidak membedakan antarsuku maupun golongan. Persatuan dapat dirumuskan dalam tiga kata,yaitu kerja sama, simpati dan toleransi.
Rasa persatuan tersebut menuntut kerja sama dalam masyarakat. Sebagai contoh, gotong royong atau yang biasa dikenal sebagai kerja bakti dimana masyarakat sama-sama membangun atau merawat sarana dan prasarana yang menjadi milik umum seperti rumah ibadah, puskesmas ataupun jalan raya. Kegiatan ini tidak membedakan kaya-miskin ataupun orang hitam-orang putih namun semua berbaur untuk kepentingan bersama. Masyarakat Indonesia memegang prinsip “ dari kita, oleh kita, dan untuk kita ” dimana kita harus mematikan ego kita untuk bersatu dengan orang lain dalam bekerja dan menikmati hasil yang telah dirintis bersama.
Mahkluk sosial harus memiliki rasa simpati yang tinggi atas kebahagiaan atau kesusahan sesamanya. Masyarakat Indonesia terkenal dengan kekerabatannya yang kental. Sebagai contoh, membantu memasang tenda ketika tetangga ada yang meninggal ataupun meghadiri kitanan.
Dalam kemajemukan harus ditanamkan sikap toleransi antarSARA ( suku, ras, golongan, dan agama ) yang tinggi. Memberi ucapan selamat hari raya kepada umat yang berbeda keyakinan adalah salah satu contoh konkret akan toleransi beragama yang ada di Ibu Pertiwi ini. Ataupun berbagi ketupat seperti yang dilakukan umat Muslim saat Hari Raya Idul Fitri maupun masyarakat keturunan Cina yang memberikan kue keranjang saat merayakan Tahun Baru Cina.
Bersosialisasi dengan banyak orang tentu tidak mudah apalagi dengan orang yang berbeda kebudayaan dengan kita. Tapi satu hal yang harus tetap dipertahankan generasi pendatang Indonesia bahwa sudah sejak dulu, nenek moyang kita hidup berdampingan tanpa membedakan. Sekarang tinggallah tugas kita untuk melestarikan keunikan bangsa yang kita milki.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar