Jumat, 09 Oktober 2009

Pernikahan Adat Suku Jawa


Pernikahan adalah suatu bentuk ikatan yang dilakukan sepasang individu yang saling mencintai didalam hukum dan agama. Namun orang Timur menggangap pernikahan tidak hanya menyatukan dua orang melainkan dua keluarga besar sehingga saat ingin menikah harus ada izin dari kedua belah keluarga. Setiap suku memiliki cara yang berbeda dalam urusan pernikahan.
Sebelum diadakan pernikahan,harus ada satu tahap yang dibamakan lamaran, dimana pihak lelaki dan keluarga dating menemui pihak wanita dengan membawa seserahan untuk calon istri dan menentukan tanggal pernikahan. Tentu saja dalam menentukan tanggal harus ada perhitungan menurut tanggalan Jawa.
Setelah menentukan tanggal pernikahan, tiga hari sebelum pernikahan calom mempelai tidak boleh bertemu. Proses inilah yang dinamakan pingitan. Pada hari terakhir pingitan atau sehari sebelum pernikahan, mempelai wanita harus melakukan ritual siraman. Makna dari proses siraman adalah orang tua mempelai wanita melepas anaknya untuk menikah dengan lelaki pilihannya. Proses ini adalah proses pembersihan dan pelepasan.
Pada awal prosesi, ayah mempelai wanita memasang janur diatas pintu. Setelah itu, calon mempelai meminta ijin ( sungkem ) pada anggota keluarga yang lebih tua lau menuju bilik penyiraman. ayah dah ibunya berganitian menuangkan air siraman yang berisi campuran air bunga tujuh rupa yang diisi dalam gentong besar lalu dilanjutkan oleh tetua lainnya. Setelah itu,mempelai membilas tubuhnya dengan air kendi dan kendinya dipecahkan oleh ayah mempelai.
Mempelai lalu dibalut dengan kain putih dan digendong oleh ayahnya. Mempelai tersebut telah disucikan dan tidak keluar lagi sampai proes ini benar-benar selesai. Upacara siraman ditutup dengan penjualan dawet. Sang ayah memayungi ibu yang berjualan.tentu saja hanya berpura-pura. Uang yang berlaku berupa koin khusu upacara siraman. Dawet ini memiliki symbol kemakmuran dan kemudahan mendapat jodoh. Orang yang memakan dawet niscaya akan mudah rezeki dan jodoh.
Pernikahan diawali dengan upacara keagamaan setelah itu baru diadakan ritual atau upacara adat. Pihak keluarga mempelai wanita dan pria saling berhadapan. Mempelai wanita memberikan wadah yang berisi telur untuk diinjak oleh calon suaminya. Setelah itu kedua mempelai diikat dengan ayah mempelai wanita dan berjalan ke pelaminan yang diikuti oleh seluruh keluarga. Makna proses ini yaitu sang ayah menghantar mereka menuju hidup berumah tangga dan pihak keluarga merestui pernikah mereka tersebut. Sesudah itu, pengantin menerima ucapan selamat dari para hadirin.
Upacara adat suku Jawa sangatlah unik karena selama prosesi harus menggunakan pakaian adapt Jawa, seperti kebaya,kemben dan blankon dan diiringi oleh musik kroncong dan dipandu oleh MC yang menggunakan bahasa Jawa resmi
.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar