Jumat, 23 Oktober 2009

Indonesia, Negara Pariwisata

Setiap Negara pasti memiliki kebanggaan tersendiri atas negaranya. Begitu juga dengan Indonesia yang kaya dengan keindahan panorama alamnya. Terletak di 6` LU- 11` LS dan 95` BT- 141` BT membuat iklim di Indonesia bersifat tropis. Indonesia yang diuntungkan dengan letaj geografisnya diantara dua samudera pun melengkapi keindahaan bahari Indonesia.
Pariwisata Indonesia sangat digemari oleh turis mancanegara maupun turis lokal. Hal ini tentu saja membanggakan Indonesia. Dengan luasnya Indonesia, para turis tidak perlu takut kehabisan tempat untuk melakukan traveling. Pulau-pulau yang membentang dari Sabang sampai Merauke memiliki keindahan dan eksotisme yang berbeda.
Kalau belum ke Bali berarti belum ke Indonesia. Setidaknya itu tanggapan para turis mencanegara. Wajar saja karena pantai Bali sangat indah dan memiliki kebudayaan yang kaya dengan unsure seni yang terbalut dengan unsure mistik. Itulah yang menjadikan Bali sebagai sasaran pariwisata. Bali terkenal dengan Pantai Kuta, Jimbaran dan Dreamland yang memiliki ombak yang tinggi. Selain itu adapula Tanah Lot dengan Pura airnya juga ada Danau Batur. Semua itu dapat kita temukan di Bali.
Tidak hanya Bali yang memiliki pantai yang sangat mengagumkan. Di Sumatera, tepatnya di Pulau Bangka terdapat pantai yang sangat indah dengan karang-karang yang menambah indah pantai itu. Bangka terkenal dengan Pantai Parai dan Tanjung Pesona.
Selain memiliki keindahan pantai, Indonesia juga memiliki Kawah Gunung yang sangat indah. Seperti Tangkupan Perahu dan Kawah Putih di Bandung yang sekarang ini menjadi incaran turis. Di Kawah Putih,misalnya air kawahnya dapat berubah warna akibat pengaruh sinar matahari. Di tepian kawah dapat ditemukan belerang yang dipercaya dapat menghilangkan penyakit kulit.
Indonesia tak hanya memiliki keindahan alam seperti yang diatas. Adapula buatan manusia yang memiliki nilai seni yang tinggi. Di Jakarta,contohnya, kota ini memiliki keunggulan karena menjadi Ibu Kota Negara. Di tegah kota terdapat Monas,lambing kota Jakarta yang didesain oleh Presiden pertama RI, Ir. Soekarno. Bentuk Monas serupa dengan lingga dan yupa.sebagai alat penumbuk padi masyarakat pra-sejarah.
Masih banyak tempat-tempat pariwisata yang ada di Indonesia yang tak kalah indah dengan negara lain. Visit Indonesia and get more miracle in there.

Jumat, 09 Oktober 2009

Pernikahan Adat Suku Jawa


Pernikahan adalah suatu bentuk ikatan yang dilakukan sepasang individu yang saling mencintai didalam hukum dan agama. Namun orang Timur menggangap pernikahan tidak hanya menyatukan dua orang melainkan dua keluarga besar sehingga saat ingin menikah harus ada izin dari kedua belah keluarga. Setiap suku memiliki cara yang berbeda dalam urusan pernikahan.
Sebelum diadakan pernikahan,harus ada satu tahap yang dibamakan lamaran, dimana pihak lelaki dan keluarga dating menemui pihak wanita dengan membawa seserahan untuk calon istri dan menentukan tanggal pernikahan. Tentu saja dalam menentukan tanggal harus ada perhitungan menurut tanggalan Jawa.
Setelah menentukan tanggal pernikahan, tiga hari sebelum pernikahan calom mempelai tidak boleh bertemu. Proses inilah yang dinamakan pingitan. Pada hari terakhir pingitan atau sehari sebelum pernikahan, mempelai wanita harus melakukan ritual siraman. Makna dari proses siraman adalah orang tua mempelai wanita melepas anaknya untuk menikah dengan lelaki pilihannya. Proses ini adalah proses pembersihan dan pelepasan.
Pada awal prosesi, ayah mempelai wanita memasang janur diatas pintu. Setelah itu, calon mempelai meminta ijin ( sungkem ) pada anggota keluarga yang lebih tua lau menuju bilik penyiraman. ayah dah ibunya berganitian menuangkan air siraman yang berisi campuran air bunga tujuh rupa yang diisi dalam gentong besar lalu dilanjutkan oleh tetua lainnya. Setelah itu,mempelai membilas tubuhnya dengan air kendi dan kendinya dipecahkan oleh ayah mempelai.
Mempelai lalu dibalut dengan kain putih dan digendong oleh ayahnya. Mempelai tersebut telah disucikan dan tidak keluar lagi sampai proes ini benar-benar selesai. Upacara siraman ditutup dengan penjualan dawet. Sang ayah memayungi ibu yang berjualan.tentu saja hanya berpura-pura. Uang yang berlaku berupa koin khusu upacara siraman. Dawet ini memiliki symbol kemakmuran dan kemudahan mendapat jodoh. Orang yang memakan dawet niscaya akan mudah rezeki dan jodoh.
Pernikahan diawali dengan upacara keagamaan setelah itu baru diadakan ritual atau upacara adat. Pihak keluarga mempelai wanita dan pria saling berhadapan. Mempelai wanita memberikan wadah yang berisi telur untuk diinjak oleh calon suaminya. Setelah itu kedua mempelai diikat dengan ayah mempelai wanita dan berjalan ke pelaminan yang diikuti oleh seluruh keluarga. Makna proses ini yaitu sang ayah menghantar mereka menuju hidup berumah tangga dan pihak keluarga merestui pernikah mereka tersebut. Sesudah itu, pengantin menerima ucapan selamat dari para hadirin.
Upacara adat suku Jawa sangatlah unik karena selama prosesi harus menggunakan pakaian adapt Jawa, seperti kebaya,kemben dan blankon dan diiringi oleh musik kroncong dan dipandu oleh MC yang menggunakan bahasa Jawa resmi
.

Realita Kehidupan Sosial Indonesia

Bhineka Tunggal Ika yang berarti berbeda-beda tetap satu juga. Ini adalah gambaran universal kehidupan di Indonesia yang memiliki banyak suku bangsa dan melahirkan perbedaan kepercayaan dan kebudayaan. Mesti ditengai dengan asal usul yang berbeda tapi masyarakat tetap memgang prinsip persatuan dan tidak membedakan antarsuku maupun golongan. Persatuan dapat dirumuskan dalam tiga kata,yaitu kerja sama, simpati dan toleransi.
Rasa persatuan tersebut menuntut kerja sama dalam masyarakat. Sebagai contoh, gotong royong atau yang biasa dikenal sebagai kerja bakti dimana masyarakat sama-sama membangun atau merawat sarana dan prasarana yang menjadi milik umum seperti rumah ibadah, puskesmas ataupun jalan raya. Kegiatan ini tidak membedakan kaya-miskin ataupun orang hitam-orang putih namun semua berbaur untuk kepentingan bersama. Masyarakat Indonesia memegang prinsip “ dari kita, oleh kita, dan untuk kita ” dimana kita harus mematikan ego kita untuk bersatu dengan orang lain dalam bekerja dan menikmati hasil yang telah dirintis bersama.
Mahkluk sosial harus memiliki rasa simpati yang tinggi atas kebahagiaan atau kesusahan sesamanya. Masyarakat Indonesia terkenal dengan kekerabatannya yang kental. Sebagai contoh, membantu memasang tenda ketika tetangga ada yang meninggal ataupun meghadiri kitanan.
Dalam kemajemukan harus ditanamkan sikap toleransi antarSARA ( suku, ras, golongan, dan agama ) yang tinggi. Memberi ucapan selamat hari raya kepada umat yang berbeda keyakinan adalah salah satu contoh konkret akan toleransi beragama yang ada di Ibu Pertiwi ini. Ataupun berbagi ketupat seperti yang dilakukan umat Muslim saat Hari Raya Idul Fitri maupun masyarakat keturunan Cina yang memberikan kue keranjang saat merayakan Tahun Baru Cina.
Bersosialisasi dengan banyak orang tentu tidak mudah apalagi dengan orang yang berbeda kebudayaan dengan kita. Tapi satu hal yang harus tetap dipertahankan generasi pendatang Indonesia bahwa sudah sejak dulu, nenek moyang kita hidup berdampingan tanpa membedakan. Sekarang tinggallah tugas kita untuk melestarikan keunikan bangsa yang kita milki.